Halo sobat tulis onlen dimanapun berada, aku lagi seneng banget nulis nih gais, akhirnya aku tahu blog aku buat diapakan haha. Aku akan mengisinya dengan tips-tips, dan curahan isi hatiku haha. Seperti judulnya aku bakalan bahas tipe-tipe menjaga pasangan. Tipe manakah kamu? jawab di kolom komentar #tsah!!
Ada beberapa tipe untuk menjaga pasangan, entah kamu yang
mana, bisa jadi yang menggenggam erat atau melepas tapi memantau, ada juga yang
melepas karena tak mau tahu. Aku adalah tipe yang kedua, melepas sambil
memantau. Karena pernah menggenggam erat ternyata malah membuat genggaman itu
menjadi tidak nyaman. Sebenarnya menurutku semua tipe yang aku sebutkan, itu
semuanya ada sisi ketidaknyamanannya sendiri.
Untuk tipe yang pertama, menjaga pasangan dengan menggenggam erat,
dalam artian “ADA KAMU ADA AKU. KAMU DIMANA AKU DISISIMU” ketidaknyamanannya
mungkin akan ada orang yang merasa sangat terkekang, waktu dihabiskan hanya
untuk seseorang, menjadi tak berkembang * gatau deh kalau orang lain, kalau aku
sih kayak gitu, hanya karena seseorang jadi gak punya cita-cita, gak punya
aktifitas lain selain jadi bayangan* , dan ya saat waktu tidak memungkinkan
bersama, itu bikin super duper gelisah * sampai-sampai aku pernah sakit,
ceritanya nanti aku bakal ceritain* tapi kalau ada manusia tipe seperti ini, ya
kalian hebat banget, rela berkorban demi orang yang disayang, ingin selalu
menunjukan cinta dan perlindungan setiap detik, maksud dari sisi positifnya
begitu kan?
Nah, untuk tipe yang kedua melepas sambil memantau, itu aku
sih sekarang. Aku bisa menikmati kehidupan atas diri aku sendiri, berkembang
tapi tetap memiliki. GIMANA CARANYA? AKU PASANGIN GPS DI BADANNYA jadi GAK PERLU NGIKUT TAPI BISA SAMBIL MANTAU SAMBIL KAYANG HAHHAAH *BETJANDA*
Walaupun pikiranku yang pernah fokus sama seseorang
tersebut ga sefokus dulu, tapi rasa khawatir itu pasti ada, Cuma saat ini aku
memilih untuk apa bersama, selalu bersama, terlihat bersama-sama, berdua
dimana-mana, jika pada kenyataannya itu hanyalah keinginan satu orang, karena
mau gak mau dalam dua orang pasti ada aja yang dominan salah satu, dan
seringnya sih aku emang yang banyak mau, haha nah daripada sakit hati ga
kesampaian, ya udah aku berusaha lakuin sendiri tapi ya ijin dulu buat komitmen, ga selonong gitu aja, karena bergantung pada
seseorang tidaklah menyenangkan, jadi biar nyaman pake komitmen "KALAU KAMU GAK BISA, GAK USAH MAKSAIN, AKU BISA KOK" begitu bunyinya.
Oke, apakah tipe jenis ini yang aku rasakan
meminimalisir luka? YES, setidaknya saat cemburu, saat merasa tidak suka akan
suatu hal, tidak bersahabat dengan sebuah lingkungan dimana pasangan aku ada
disana, aku gak sekacau dulu, aku gak menangis yang berjam-jam, nangis tetep
ada, tapi ya paling 5-10 menit, itupun alirannya gak deras, dengan menjalani
tipe ini, aku bisa mengontrol diriku. OKE, TAPI AKU TETAP MEMANTAU!
Bagaimanapun seseorang menyembunyikan rahasia, ya gak akan lama lah, pasti
tahu, dan entah kenapa menurutku lelaki bukanlah tipe yang jago untuk menyimpan
sebuah rahasia, mereka pasti akan jujur setelah melakukan hal yang tak disuka
oleh pasangannya. Dan saat aku tahu, ya aku tetep ngedumel, dan ya udahlah udah
terjadi, dan aku adalah tipe yang akan makin membenci hal itu, tapi gak akan
aku jadiin bahasan yang panjang sambil meronta-ronta, karena aku tipe yang
selalu membuat komitmen sama pasangan “KALAU KAMU LAKUIN INI, KAMU AKAN BL BLA
BLA, kaya nyumpahin sih ya, jahat sih hahah” atau “KALAU KAMU KAYA GITU, AKU
AKAN blab la bla”.
Lanjut ni guys, untuk tipe yang ketiga, adalah melepas
karena memalumi adat pasangan, ikhlas, rela gitu apa yang dilakukan pasangan, baik
dan buruk ya diterima, jujur deh kalau aku belum sampai
kesini, hati aku masih penuh iri dan dengki, masih ada cemburu, masih susah
move on, semisal nih ya, pasangan aku punya masa lalu, dan doi masih akrab sama
orang-orang yang ada di masa lalu itu, walaupun orang yang khusus berkaitan di
masa lalunya itu enggak ada, aku anggap semua rata, aku belum bisa nerima,
kayak kebayang-bayang lagi aja gitu sama masa lalunya, karena mereka pernah
jadi saksi, cerita kehidupan masa lalu pasanganku, tapi aku gak akan pernah
biarin doi terkekang sama ketidakmampuanku ini, aku cuma butuh waktu untuk
belajar jadi lebih baik lagi, bisa menerima, tapi sepertinya sampai saat ini
aku belum mampu sampai kesana, aku masih menarik diri untuk beberapa hal,
biarkan dia sendiri dengan dunianya, karena ya aku gak suka, tapi aku gak mau
dia terkekang, ya aku mending gak mendampinginya dulu, biarin dia bahagia
dengan dunianya tanpa aku, karena kalau aku dipaksain ikut didalamnya, semuanya
pasti jadi kacau, aku gak nyaman dan dia gak punya ruang buat gerak, kesian
kan? So, buat orang-orang yang ada di tipe ketiga ini adalah HEBAT! SUPER DUPER HEBAT! Emang sih, kasian dia jadi kemana-mana sendirian, dan kita keliatan masing-masing, tapi ya gimana aku gak bisa kalau sedetik aja gak mas perhatiin, kalau mas deket aku tuh kaya, udah mata mas harus natap aku, jadi mending jauhan dulu beberapa waktu, soalnya kasian nanti dia gak bisa quality time, walaupun tetep aja pas udah deketan, aku bakal cari-cari kesalahan selama berjauhan, jahat ya emang aku.
Dan, yang lebih hebat lagi adalah MENJAGA PASANGAN DENGAN
MENERIMA DUNIANYA, DAN IKUT DENGAN DUNIANYA. Aku sempet cerita sama temenku
yang usia pernikahannya lebih lama, tentang keresahan aku gara-gara pasangan
aku sekarang diajak main gak jelas gitu sama temennya, berkaitan dengan dunia
malam penuh kebebasan ya guys, nah disitu aku curhat, terus doi jelasin,
mungkin cara aku menarik diri dari lingkungan pasanganku sekarang itu, bisa
jadi bikin keberadaan aku itu diragukan, karena aku gak pernah mau berbaur,
terus doi juga cerita cara doi menjaga pasangannya ya dengan mengetahui siapa
yang ada di lingkungan pasangannya, akrab sama lingkungannya, mau berbaur, karena
kata doi dengan berbaur, dengan kita tahu siapa aja teman-temannya,
lingkungannya akan merasa segan dan kita akan nyaman, mau berbaur tanpa
mengganggu dunia pasangan dengan lingkungannya, semuanya menjadi teratur,
semisal jam nongkrong gak akan kelewat batas, karena pasti ada yang saling
mengingatkan untuk pulang tepat waktu, semisalpun nongkrong kelewat batas pun
gak aka nada salah satu yang cemberut, karena ada yang pulang telat karena atas
kesepakatan bersama. Gak akan ada rasa khawatir sama sekali, ada rasa saling
percaya, dengan pasangan, percaya dengan lingkungannya juga. TAPI INI AKU BELUM
BISA! Semoga suatu hari nanti, aku bisa sampai kesini. hihi..
Aku sangat bersyukur dengan kondisi mental aku yang sekarang, setidaknya waktu aku gak akan aku habiskan untuk hal-hal yang merugikan aku sendiri, mikirin seseorang seharian, ketakutan berlebihan, mm emang sih soal menata hidup berpasangan aku baru belajar, dengan segala kenaifan dan ketidakmampuanku ini kadang aku bersyukur, ada juga yang mau nikahin wkwk.
oke sampai disini bincang-bincang kita lewat kata, maafin aku yang so'soan bikin artikel padahal ada unsur CURHAT! ahahaah...
Komentar
Posting Komentar